Kamis, 26 September 2019

Matematika Itu Menyenangkan

Sejak kecil saya menyukai pelajaran matematika begitupun dengan suami. Mulai dari hitungan sederhana sampai yang sedikit rumit, bahkan saat hamil Zara saya memberikan les matematika privat untuk anak SMP. Pandangan matematika yang menyenangkan bagi kami coba ditularkan kepada anak-anak sejak mereka bisa berbicara.


Hal ini lebih menarik ketika ada materi Math Around Us. Hal-hal sederhana dalam kehidupan sehari-hari juga ternyata masuk ke dalam teori matematika. Salah satu yang membuat saya kagum ketika diskusi kelas ada yang menyampaikan bahwa menyeberang jalan bisa menjadi salah satu hal yang berhubungan dengan matematika. Hal ini berhubungan dengan materi tentang sudut yang berseberangan. Masya allah luasnya konsep matematika...

Sabtu, 21 September 2019

Bangun Datar dari Pensil Warna

  Menemukan pensil warna seperti menemukan harta karun bagi saya, selain sebagai pewarna juga bisa digunakan untuk pembelajaran lain bagi anak-anak. Pembelajaran kali ini membentuk bangun datar dari pensil warna bersama Zabila dan Zen. Saya membentuk segitiga dan segiempat kemudian menanyakan bangun datar apakah itu, ternyata Zabila masih mengingat segitiga tapi masih agak lupa dengan segiempat. 


   "Zabila, coba buat segitiga" pinta saya dengan menyodorkan 3 pensil warna, dengan sigap dia membentuk segitiga. Setelahnya saya minta membuat segiempat dengan menyodorkan pensil warna lebih dari 4 dan dia membentuknya menjadi gabungan segitiga dan segiempat. Walaupun masih belum paham dengan perintah setidaknya motorik tangan juga terlatih dan memori bentuk bangun datar dikuatkan.


     Saya coba meminta Zabila membuat segitiga hijau dengan harapan dia membuatnya dari pensil warna hijau semua tapi ternyata dia menolak karena yang hijau sudah dibuat sebelumnya jadi tidak ingin merusak yang sudah jadi. Permainan jeda karena dede Zaira menangis dan Zen bergabung main membentuk bidang datar lain mencontoh bentuk yang sebelumnya saya buat. 


       Permainan ini terinspirasi dari kegiatan home schooling (HS)  mba Rima koordinator IIP Banyumas Raya dengan HS Rumah Bintangnya. Andai lokasi berdekatan agaknya saya juga akan mengikutkan anak-anak HS. Jadi saat ini semampunya saya dampingi anak bermain dan belajar setelah pulang sekolah. 

Kamis, 19 September 2019

Belajar Penjumlahan

     Siang hari Zen bermain di luar untuk mengambil buah kersen di pohonnya. Sesampainya di rumah dengan antusias Zen bercerita kalau dia mendapatkan kersen berwarna merah 7 dan kersen berwarna hijau 3. Saya sedikit kaget tapi kagum juga, dia menghitung kersen yang diambilnya beserta warnanya. Kemudian dengan sigap tanpa diminta dia menghitung kersen yang dia dapatkan semuanya berjumlah 10 buah. Konsep penjumlahan ini mengasyikan apalagi ketika dipraktekan saat bermain. 


     Sementara Zen bermain di luar Zabila menggambar bersama saya. Kami menggambar burung tetap dengan konsep ibu-anak dimana yang besar adalah ibunya sedangkan yang kecil adalah anaknya. Setelah itu dia meminta digambarkan donat dan saya gambarkan donat yang kecil dan besar. Saya coba meminta dia menghitungnya dan ternyata Zabila sudah bisa menghitung sampai 11. Saya berikan dia tepuk tangan sebagai apresiasi karena bisa menghitung melebihi 10. Barakallah nak.. 


Rabu, 18 September 2019

Belajar Hitungan dan Arah

     Zara dan Zen menemukan karpet ular tangga yang dulu dibeli dan sudah lama tidak dimainkan. Cara bermainnya menggunakan kartu dengan perintah maju beberapa langkah. Setelah itu membaca perintah yang ada di karpet ular tangganya. Jika menginjak kotak dengan tangga maka naik dan jika menginjak kotak dengan perosotan maka turun mirip prinsip ular tangga. 


  Bermain ular tangga seperti ini mempelajari hitungan langkah sesuai perintah kartu. Selain itu belajar arah melangkah sesuai angka yang tertera di kotak dari 1 sampai 36. Pelajaran tambahannya adalah pesan yang ada di setiap kotak berupa adab dari hadist dan perintah menghafalkan doa-doa. Satu permainan dengan berbagai hal yang dipelajari.




Konsep Besar-Kecil dan Tinggi-Rendah

   Zabila menyukai bermain bersama dengan teman seumuran. Setiap pagi selalu meminta bermain ke rumah teman seumurannya di belakang rumah. Durasi bermainnya biasanya dari pagi sampai siang hari, itu juga karena temannya akan melakukan aktivitas lain atau sekedar tidur siang. Bermain dengan teman seumuran memang menyenangkan walaupun kadang konflik perebutan mainan terjadi. Penyelesaiannya biasanya mereka disuruh berpelukan atau Zabila pulang ke rumah. 

      Hari ini ada momen yang jarang saya lihat karena seringnya Zabila yang bermain di rumah temannya. Mereka makan buah bersama kadang sambil saling menyuap, momen ini sangat mengharukan dan membahagiakan. Kebiasaan berbagi makanan diajarkan kepada anak agar mereka memiliki rasa empati dan kepedulian kepada temannya ketika memiliki sesuatu.


     Siangnya saat yang lain tertidur Zabila mengajak untuk bermain kertas dan pembolong bentuk daun dan bintang. Dia meminta untuk dibuatkan tiga katanya sambil menunjukkan lima jari kemudian saya koreksi "lima Zabila", "iya lima" jawabnya. Saya buatkan lima tetapi ternyata dia meminta dibuatkan lagi. Saya buatkan dengan syarat setelahnya dihitung dan dia setuju. Alhamdulillah dia sudah mulai lancar menghitung sampai 8 walaupun kadang masih salah menunjukknya. 


     Selesai bermain kertas kami beralih ke mainannya kakak Zen. Saya memintanya menunjukkan mobil warna biru kemudian merah dan dia menunjukkan dengan benar. Setelah itu saya meminta menunjukkan mobil yang kecil dan mobil yang besar alhamdulillah dia juga menunjukkan dengan benar. Hal yang lucu setiap kali ada benda yang besar dan kecil yang warna atau bentuknya mirip maka dia akan menyebutnya ibu-anak. Boneka bear mainannya yang kecil disebut anak setelah dia menemukan boneka bear yang besar dengan warna yang mirip. Sama halnya ketika dia menunjukkan mobil merah yang kecil dia sebut anaknya dan mobil yang agak besar dia sebut ibunya. 


       Selanjutnya saya coba tanyakan mana robot yang tinggi dan dia menunjukkannya dengan benar, kemudian saya tanyakan yang pendek dan dia juga menunjukkan dengan benar. Alhamdulillah Zabila sudah memahami konsep besar-kecil dan tinggi-pendek. Besok belajar yang lain lagi ya nak... 


Senin, 16 September 2019

Mengenal Bangun Ruang

    Zen dan Zara saat ini sedang menghadapi PTS. Salah satu pelajaran matematikanya Zen adalah mengenal bangun ruang seperti tabung, bola, kubus dan balok. Contoh-contohnya juga dianalogikan pada benda-benda yang ada di sekitar kita. Menurut pemikiran saya kenapa orang sering menganggap matematika sulit dan kurang aplikatif justru karena kurang memahami tujuan belajar hal tersebut. Jadi pengenalan bangun ruang ini sepertinya perlu lebih diperdalam bukan sekedar bentuknya saja. Sementara di sekolah hanya pengenalan bentuk dan namanya saja maka di rumah kita tambahkan tujuannya. 


   Tujuan dari pengenalan bangun ruang sejatinya adalah untuk mengetahui volume bangun ruang tersebut. Dengan mengetahui bentuknya kita bisa menghitung volumenya. Hal inilah sepertinya yang akan saya coba terapkan kepada anak-anak dengan bahasa yang sederhana. Jika semua yang dipelajari khususnya matematika logis diketahui kegunaannya maka akan sangat mungkin suatu saat muncul ilmuwan-ilmuwan yang menemukan alat atau teknologi baru untuk memudahkan kehidupan manusia. Mari nak sama-sama belajar... 


Minggu, 15 September 2019

Mengenal Bentuk Bidang Datar #3

    Membersamai anak-anak dengan bayi memiliki tantangan tersendiri. Apalagi bayi yang baru lahir butuh perhatian penuh di minggu pertama kehidupannya. Porsi waktu untuk anak-anak yang besar sedikit terkurangi sehingga agenda untuk belajar sambil bermain hanya spontanitas tanpa rencana kegiatan yang rapi.

     Anak-anak yang sudah bersekolah akan menghadapi PTS sehingga belajar sesuai jadwal dibantu oleh tantenya. Tamu juga alhamdulillah banyak yang menjenguk adik bayi dan semakin banyak menjelang malam. Akhirnya aktivitas bermain sambil belajar disempatkan dengan mengingat kembali bentuk bangun datar benda disekeliling kami. Mulai dari bentuk dan warna tutup toples sampai meminta kacang sangrai dengan jumlah tertentu.

Ummi : "Zabila itu tutup toplesnya bentuk apa dan warna apa?"
Zabila : "Bulat wayna meyah"
Ummi : "Hebat.. Sekarang ummi boleh minta kacang tanah sangrainya 3 biji?"
Zabila : "Boyeh.. "
Dia memberikan kacang tanah satu-satu sambil dihitung. 

     Konsep bangun datar akan lebih melekat pada anak dengan adanya pengulangan dan ditunjukkan benda nyata. Proses pengenalan hitungan juga terasa alami sambil memakan kacang tanah bersama.